Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat datang para browser, semoga anda cepat mendapatkan apa yang anda inginkan Wassalam. :D

Selasa, 19 November 2013

Laporan Penyehatan Makanan (Parasitologi Pangan)

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A.    WAKTU PELAKSANAAN
Waktu                   : 11.00 – 15.00 WITA
Hari/tanggal          : Selasa, 23 Oktober 2012                  
Tempat                  : Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Kesehatan Lingkungan

B.     ALAT


1.      Beaker glass 1000 ml
2.      Gelas kerucut dengan perlengkapannya (imhoff)
3.      Pipet tetes
4.      Sentrifugel dan tabungnya
5.      Mikroskop
6.      Saringan
7.      Batang pengaduk
8.      Pisau
9.      Nampan
10.  Pipet 10 ml
11.  Bola hisap
12.  Gelas benda
13.  Gelas penutup
14.  Neraca analitik + gelas arlogi

A.    BAHAN
1.      Larutan garam faal (NaCl 0,9 %)
2.      Larutan lugol 5%
3.      NaCl jenuh
4.      NaOH
5.      Erosin 2%

B.     SAMPEL
Sampel yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah sayur sawi yang diperoleh dari pasar tradisional.

C.    CARA KERJA
1.      Tahap I
a.       Menyiapkan alat, bahan, dan sampel yang diperlukan untuk pemeriksaan.
b.      Memotong  halus sayur sawi, kemudian memasukkan kedalam larutan NaOH 0,2% yang telah disiapkan.
c.       Mengaduk dan membiarkan selama 30 menit.
d.      Setelah 30 menit, menggoyang-goyangkan beaker glass yang berisi larutan NaOH 0,2% dan sawi.
e.       Menuangkan air rendaman kedalam kerucut glass (imhoff) menggunakan saringan, membiarkan air rendaman selama  1 jam.
f.       Membuang air bagian atas pada imhoff, dan mengambil endapan di bagian bawah imhoff.
g.      Memindahkan endapan kedalam tabung sentrifugel sebanyak  10-15 ml.
h.      Meletakkan tabung kedalam sentrifugel untu dipusingkan dengan kecepatan 1500 putaran/menit, selama 5 menit.
i.        Setelah 5 menit, air endapan pada tabung sentrifugel dibuang dan endapannya diambil untuk dilakukan pemeriksaan parasitologi terhadap ada tidaknya telur atau larva cacing.
2.      Tahap II (cara langsung)
a.       Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan.
b.      Mengambil satu tetes larutan garam faal, meneteskan diatas gelas benda yang bersih serta kering.
c.       Mengambil menggunakan pipet tetes endapan air rendaman dan teteskan pada tetesan garam diatas gelas benda.
d.      Mengambil gelas penutup, meletakkan diatas cairan sedemikian rupa sehingga cairan merata dibawah gelas penutup (hindari terjadi gelembung udara).
e.       Memeriksa dibawah mikroskop dari perbesaran kecil, baru keperbesaran kuat.
f.       Tahap III (cara pengapungan dengan larutan NaCl jenuh)
g.      Endapan dalam tabung sentrifugel ditambahkan dengan larutan NaCl jenuh sedikit demi sedikit sampai tinggi cairan memenuhi permukaan tabung
h.      Meletakkan gelas penutup sampai menempel di atas permukaan cairan, dan tidak ada cairan yang tumpah
i.        Membiarkan selama 30 – 45
j.        Mengambil gelas penutup dengan pinset, kemudian meletakkan di atas gelas benda yang sebelumnya sudah diberi satutetes larutan lugol
k.      Memeriksa preparat dengan mikroskop, perbesaran 10 x







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    HASIL
Dari hasil pemeriksaan di mikroskop baik menggunakan cara langsung maupun dengan cara pengapungan menggunakan larutan NaCl tidak ditemukan parasit baik telur maupun larva pada sampel sayur (sawi).

B.     PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum, pemeriksaan parasit pada sayuran yaitu sawi, didapatkan hasil yang negatif, sehingga sayuran sawi tersebut aman untuk dikonsumsi.Meskipun aman untuk dikonsumsi, namun sayuran tersebut harus tetap dicuci sebelum diolah. Dalam praktikum ini sayuran sawi direndam dengan larutan NaOH 0,2 %. Hal ini karena larutan NaOH mempunyai berat jenis yang lebih ringan dibandingkan dengan telur parasit sehingga telur parasit akan mengendap. Selain itu, juga digunakan larutan eosin yang berfungsi untuk melatarbelakangi parasit yang ada sehingga parasit akan mudah terlihat apabila diperiksa dengan menggunakan mikroskop. Ada beberapa hal yang memungkinkan terjadinya ketidakakuratan sehingga hasilnya negatif.









BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pada sampel sayur (sawi) tidak ditemukan adanya parasait, baik telur maupun larva.

B.     SARAN
1.      Mencuci sayur terlebih dahulu sebelum diolah dan dimasak dengan benar.
2.      Bagi yang menyukai lalapan sayur, akan lebih baik apabila diblanzir terlebih dahulu.
3.      Dalam pemeriksaan di mikroskop sebaiknya menggunakan metode zig-zag agar setiap bagian dari preparat tidak ada yang terlewat.
4.      Pengamatan dimikroskop harus teliti agar dapat membedakan antara parasit atau klorofil, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil.
5.      Meletakkan gelas penutup dengan hati-hati agar tidak terjadi gelembung.








DAFTAR PUSTAKA
Gandahusada, Srisasi dkk. 1998. Parasitologi Kedokteran. Balai Penerbitan FKUI, Jakarta.
Rubatzky, Vincent E., dan Mas Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia : Prinsip, Produksi, dan Gizi Jilid 2. ITB Press, Bandung.
Widyastuti, Retno dkk. 2002. Parasitologi. Universitas Terbuka, Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar