BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.
WAKTU PELAKSANAAN
Waktu : 11.00 – 15.00 WITA
Hari/tanggal : Selasa, 23 Oktober 2012
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi
Jurusan Kesehatan Lingkungan
B.
ALAT
1.
Beaker glass 1000 ml
2.
Gelas kerucut dengan perlengkapannya
(imhoff)
3.
Pipet tetes
4.
Sentrifugel dan tabungnya
5.
Mikroskop
6.
Saringan
7.
Batang pengaduk
8.
Pisau
9.
Nampan
10. Pipet 10 ml
11. Bola hisap
12. Gelas benda
13. Gelas penutup
14. Neraca analitik + gelas arlogi
A.
BAHAN
1.
Larutan garam faal (NaCl 0,9 %)
2.
Larutan lugol 5%
3.
NaCl jenuh
4.
NaOH
5.
Erosin 2%
B.
SAMPEL
Sampel yang digunakan pada
pemeriksaan ini adalah sayur sawi yang diperoleh dari pasar tradisional.
C.
CARA KERJA
1.
Tahap I
a.
Menyiapkan alat, bahan, dan
sampel yang diperlukan untuk pemeriksaan.
b.
Memotong halus sayur sawi, kemudian memasukkan kedalam
larutan NaOH 0,2% yang telah disiapkan.
c.
Mengaduk dan membiarkan selama
30 menit.
d.
Setelah 30 menit,
menggoyang-goyangkan beaker glass yang berisi larutan NaOH 0,2% dan sawi.
e.
Menuangkan air rendaman kedalam
kerucut glass (imhoff) menggunakan saringan, membiarkan air rendaman selama
1 jam.
f.
Membuang air bagian atas pada
imhoff, dan mengambil endapan di bagian bawah imhoff.
g.
Memindahkan endapan kedalam
tabung sentrifugel sebanyak
10-15 ml.
h.
Meletakkan tabung kedalam sentrifugel
untu dipusingkan dengan kecepatan 1500 putaran/menit, selama 5 menit.
i.
Setelah 5 menit, air endapan
pada tabung sentrifugel dibuang dan endapannya diambil untuk dilakukan
pemeriksaan parasitologi terhadap ada tidaknya telur atau larva cacing.
2.
Tahap II (cara langsung)
a.
Menyiapkan peralatan dan bahan
yang digunakan.
b.
Mengambil satu tetes larutan
garam faal, meneteskan diatas gelas benda yang bersih serta kering.
c.
Mengambil menggunakan pipet
tetes endapan air rendaman dan teteskan pada tetesan garam diatas gelas benda.
d.
Mengambil gelas penutup,
meletakkan diatas cairan sedemikian rupa sehingga cairan merata dibawah gelas
penutup (hindari terjadi gelembung udara).
e.
Memeriksa dibawah mikroskop
dari perbesaran kecil, baru keperbesaran kuat.
f.
Tahap III (cara pengapungan
dengan larutan NaCl jenuh)
g.
Endapan dalam tabung
sentrifugel ditambahkan dengan larutan NaCl jenuh sedikit demi sedikit sampai
tinggi cairan memenuhi permukaan tabung
h.
Meletakkan gelas penutup sampai
menempel di atas permukaan cairan, dan tidak ada cairan yang tumpah
i.
Membiarkan selama 30 – 45
j.
Mengambil gelas penutup dengan
pinset, kemudian meletakkan di atas gelas benda yang sebelumnya sudah diberi
satutetes larutan lugol
k.
Memeriksa preparat dengan
mikroskop, perbesaran 10 x
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
Dari hasil pemeriksaan di mikroskop baik menggunakan cara langsung
maupun dengan cara pengapungan menggunakan larutan NaCl tidak ditemukan parasit
baik telur maupun larva pada sampel sayur (sawi).
B.
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum, pemeriksaan parasit pada sayuran yaitu sawi,
didapatkan hasil yang negatif, sehingga sayuran sawi tersebut aman untuk
dikonsumsi.Meskipun aman untuk dikonsumsi, namun sayuran tersebut harus tetap
dicuci sebelum diolah. Dalam praktikum ini sayuran sawi direndam dengan larutan
NaOH 0,2 %. Hal ini karena larutan NaOH mempunyai berat jenis yang lebih ringan
dibandingkan dengan telur parasit sehingga telur parasit akan mengendap. Selain
itu, juga digunakan larutan eosin yang berfungsi untuk melatarbelakangi parasit
yang ada sehingga parasit akan mudah terlihat apabila diperiksa dengan
menggunakan mikroskop. Ada beberapa hal yang memungkinkan terjadinya
ketidakakuratan sehingga hasilnya negatif.
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada sampel sayur (sawi)
tidak ditemukan adanya parasait, baik telur maupun larva.
B.
SARAN
1.
Mencuci sayur terlebih dahulu
sebelum diolah dan dimasak dengan benar.
2.
Bagi yang menyukai lalapan
sayur, akan lebih baik apabila diblanzir terlebih dahulu.
3.
Dalam pemeriksaan di mikroskop
sebaiknya menggunakan metode zig-zag agar setiap bagian dari preparat tidak ada
yang terlewat.
4.
Pengamatan dimikroskop harus
teliti agar dapat membedakan antara parasit atau klorofil, sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil.
5.
Meletakkan gelas penutup dengan
hati-hati agar tidak terjadi gelembung.
DAFTAR PUSTAKA
Gandahusada,
Srisasi dkk. 1998. Parasitologi Kedokteran. Balai Penerbitan FKUI,
Jakarta.
Rubatzky,
Vincent E., dan Mas Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia : Prinsip, Produksi, dan
Gizi Jilid 2. ITB Press, Bandung.
Widyastuti,
Retno dkk. 2002. Parasitologi. Universitas Terbuka, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar